Menu

    Banner by Chann Digital Indonesia Banner by Chann Digital Indonesia Banner by Chann Digital Indonesia

AKU INGIN TAUBAT

AKU INGIN TAUBAT 
oleh: Ust. M. Idris Muhtarom, S.Pd.I
(Khodim di PP. Salafiyah Karangmalang)

Aku ingin taubat… Aku ingin taubat… Aku ingin taubat…. Jika memang demikian beruntunglah Anda, karena Anda termasuk seorang hamba yang dicintai Allah SWT.  Sebagaimana dalam firman-NYA dalam surat al-Baqoroh ayat 22 yang artinya :
    "Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang menyucikan diri".

    Dan Allah SWT. tidak merasa keberatan, bosan maupun benci ketika seorang hamba ingin bertaubat, akan tetapi Allah justru sangat senang, sebagaimana diriwayatkan dalam hadist shahih, bahwa  Allah itu lebih gembira dengan taubat hamba-NYA daripada gembiranya seseorang ketika menemukan untanya yang telah hilang ketika dia sedang berada ditengah padang pasir  tidak ada sesuatu pun yang dapat dimakan maupun diminum

Macam-macam dosa sebagaimana yang dipaparkan oleh al-Imam Ghazali adalah sbb:

  1. Meninggalkan kewajiban-kewajiban Allah. Seperti meninggalkan shalat, puasa, dll. Maka semua itu harus diqodlo'inya.
  2. Dosa karena melanggar larangan-larangan Allah SWT. Seperti berjudi, berzina, minum khomer, narkoba dll.
  3. Dosa terhadap sesama hamba Allah. Seperti, memfitnah, menggunjing, mencuri dll
Mengapa kita perlu bertaubat.... ??
    Diantaranya adalah, karena beban dosa itu menghalangi dan memperberat sikap ringan untuk berbuat kebaikan dan menjalankan ketaatan, karena itu ada ulama' yang berkata, jika Anda tidak kuasa mengerjakan shalat tahajjud dan puasa sunnah disiang hari, maka ketahuilah bahwa Anda sedang terbelenggu dan terjerat oleh dosa-dosa Anda. Dan bahaya yang sangat mengkhawatirkan dari menunda-nunda taubat padahal dosa-dosa terus menumpuk adalah hati menjadi keras dan hitam, dan pada gilirannya dapat tergelincir dalam lembah kebinasaan yang menghinakan. Adapun tanda-tanda hati yang keras dan hitam adalah ketika tidak ada rasa takut dalam mengerjakan perbuatan dosa dan memandangnya sebagai hal biasa, kebal nasehat, dan tidak memiliki keinginan untuk berbuat ketaatan.

Syarat-Syarat Taubat
Dalam kitab Riyaadh al-Shalihin disebutkan bahwa  macam-macam taubat itu ada dua :

1. Taubat atas dosa hamba terhadap Allah SWT
    Syarat taubatnya ada tiga :

  • Menghentikan kemaksiatan yang dilakukannya itu
  • Menyesalinya
  • Berniat untuk tidak mengulangi perbuatan maksiat itu untuk selama-lamanya
2. Taubat atas kesalahan hamba terhadap sesama makhluk.
    Syarat taubatnya ada empat :

  • Menghentikan kemaksiatan yang   dilakukannya itu
  • Menyesalinya
  • Berniat untuk tidak mengulangi perbuatan maksiat itu untuk selama-lamanya.
  • Membebaskan diri dari hak seseorang yang kita dzalimi, dengan minta maaf, atau mengganti sesuatu yang diambil atau bersedia untuk diqishos (dibalas). Semua itu tergantung pada kesalahan apa yang diperbuat.
Demikian secara garis besar syarat-syarat taubat yang dipaparkan oleh para Ulama'. Adapun jika kita berbuat salah terhadap orang lain yang menyangkut harta benda, namun tidak diketahui dimana keberadaan orang yang kita dzalimi itu, maka caranya kita sodaqohkan harta sebanyak yang kita dzalimi itu dan pahalanya kita tujukan kepada orang yang kita dzalimi tersebut. Demikian yang didawuhkan Imam Ghazali.

Marilah kita berintropeksi diri, dengan menyesali dan mengenang akan kekejian dosa-dosa, membayangkan kedahsyatan siksa Allah SWT, mengingat akan kelemahan dan minimnya rasa malu kita disaat kelak menghadap Sang Ilahi.

Jika terlintas dalam benak kita, "apa gunanya aku bertaubat sedangkan aku masih terus melakukan maksiat dan akan mengulangi dosa-dosa itu lagi… ", maka itu merupakan tipu daya setan. Darimana kita mengetahui bahwa kita akan mengulangi dosa-dosa itu lagi ?, karena bisa jadi ajal kita telah menjemput sebelum kita sempat melakukan dosa-dosa itu lagi.

Untuk itu kemauan seseorang untuk bertaubat hendaknya jangan sampai lebih lemah dari pada keinginan melakukan dosa. Karena kemauan untuk bertaubat sekalipun masih melakukan dosa adalah pertanda baik. Sesungguhnya Allah 'azza wa jalla menerima taubat seorang hamba selama nyawanya belum sampai di tenggorokan (Hadist Shahih).
Wallahu ta’ala a’la a’lam

.

Posting Komentar

0 Komentar